SISWA NAKAL DAN SISWA MASA DEPAN

Pada pagi ini saya membaca sebuah berita yang mencengangkan. Salah satu siswa di sebuah SMP di kota gresik mengancam gurunya dan menarik baju guru. Karena tidak terima ditegur oleh guru dimana si siwa tersebut merokok didalam kelas. Saya tidak ingin memberitakan perihal itu, namun saya mencoba mengkaji dari sudut pandang yang lain.

Benar atau salahkah si siswa?
Disaat pertanyaan itu muncul, aneh pertanyaannya. Mengapa? Karena secara otomatis kita mendikte pasti anak itu salah. Sebenarnya saya menilai kesalahanya itu global. Karena pada dasarnya pendidikan itu adalah suatu rangkaian yang tak terpisahkan dengan keluarga. Saya beranggapan bahwa tata krama si siswa tersebut adalah cerminan ia di rumah. Bisa jadi. Bisa juga tidak. Itu yang pertama.
Yang kedua, kita tengok lingkungan yang membesarkanya, apakah lingkunganya berperan besar dalam mempengaruhi karakternya? Jika ia maka lingkungan lebih dominan dari pengaruh didikan keluarga. Ada satu aspek yang mesti kita telaah, dimana siswa itu bergaul, dengan siapa ia berkawan, bagaimana ia di besarkan oleh keluarga? Ini semua akan berpengaruh pada pola pikir dan etika serta tatakrama si siswa, tapi ingat jika lingkungan keluarga lebih dominan mendidik anak maka hal itu tidak akan terjadi.

Lalu bagaimana solusinya?
Bagi para orang tua perlu disadari terkadang ada anak yang tidak bisa dan tidak mau diarahkan, terkadang itu dikarenakan orang tua mendidiknya secara sporadis artinya ia didik tidak dengan pendekatan yang humanis. Seorang anak yang dididik dengan penuh kelembutan dalan keluarga, maka ia akan memiliki kelembutan juga. Jika anak yang dibesarkan dengan penuh tempramental, maka anakpun akan tempramental. Ayo mulai sekarang kita didik anak-anak kita secara humanis. Lakukan pendekatan dengan penuh rasa sayang, jangan mendikte, berikan ia pemahaman agar ia sendiri yang memutuskan. Alangkah
bijaknya jika orang tua seperti itu.

Perkuat Pondasi Agama
Rem adalah alat yang digunakan untuk pengendali saat kendaraan melaju kencang. Saya istilahkan agama itu sebagai rem dan gigi mundur disaat sudah terlewat. Agama adalah ajaran-ajaran yang perlu kita tanamkan pada anak, kita sampaikan kepada anak kita bahwa ada dzat yang maha tinggi dan maha agung, yang kelak ia lah yang  mempersiapkan dua tempat. Surga dan neraka. Setiap perbuatan kita akan dicatat oleh malaikat yang selalu ada setiap saat. Makhluk gaib yang bernama malaikat itu tak akan tidur, selalu mencatat dan melaporkan pada sang kholik. Jadi tak ada satupun gerak gerik kita yang luput dari pantauannya. Oleh sebab itu anakku, ayo kita renungkan kembali apa yang akan, di, dan telah kita lakukan. Masuk kategori amal hasanah kah atau disa kah?
Mari kita tanya pada diri sendiri? Apakah telah kita bekali anak-anak kita dengan pendidikan agama? Jika belum ayo kita titipkan ia di lembaga pendidikan agama. Dan yang tak kalah pentingnya, selalu hiasi rumah kita dengan ajaran ajaran agama agar anak anak kita dapat mensuri tauladani orang tuanya. Wallahu alam bisshowab. (ach)

0 Response to "SISWA NAKAL DAN SISWA MASA DEPAN"

Post a Comment

Komentar kawan-kawan agar sopan, serta tidak berbau sara..