Pengertian Sifat dan Fungsi Gerakan Pramuka

PENGERTIAN, SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN                                          

I.     PENDAHULUAN
        PRAMUKA sebagai istilah, merupakan sebuah akronim dari tiga patah kata, (PRA) JA – (MU) DA - (KA) RANA. Ketiga patah kata tersebut memiliki pengertian sendiri-sendiri, yaitu :
            PRAJA           – Artinya rakyat atau warga negara.
            MUDA            – Artinya tidak tua.
            KARANA          – Artinya “suka berkarya”
         Pramuka  sebutan bagi setiap anggota Gerakan Pramuka, yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti Warga Muda yang mampu berkarya. (Pedoman Kegiatan Kepramukaan : 1990 : 8)



         Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan Kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961. (Pedoman Kegiatan Kepramukaan : 1990 : 8)

         Kepramukaan mengandung pengertian yang sama dengan istilah Scouting, Padvinderij dan kepanduan. Kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan, dan berguna bagi anak dan pemuda, dibawah bimbingan dan tanggungjawab orang dewasa,yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan keluarga, dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metodik Kepramukaan sebagai prinsip yang selalu mendasari segala usaha pendidikannya (kegiatannya). (Pedoman Kegiatan Kepramukaan : 1990 : 8)

         Sebagai  “Wadah” pendidikan luar sekolah yang khas, Gerakan Pramuka mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana ditegaskan dalam Bab II Pasal 4 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka sebagai berikut :
         Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi :

         a.   Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang :

              1)   Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi
                   moral.
              2)  Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya
              3)   Kuat dan sehat jasmaninya

         b.   Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara     kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang   dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam            lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

         Menurut Drs.  Boestomi Achmad H.T. dalam bukunya yang berjudul Pedoman Kegiatan Kepramukaan ; Tasikmalaya ; 1990, menyatakan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah :
         “Merupakan suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak
         dan pemuda, di bawah tanggung jawab orang dewasa. Dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan
         keluarga dan lingkungan sekolah dengan segala sistemnya. Dalam setiap kegiatannya, kepramukaan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metodik Kepramukaan (PDKMK)”. Pencipta gagasan pendidikan kepramukaan tersebut adalah Lord Baden Powell dari Inggris. Dalam bukunya yang berjudul “B-P’s Out Look” ia menulis, bahwa : “Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran (doktrin) atau naskah buku (texbook). Kepramukaan adalah suatu gagasan “bermain” yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama untuk melakukan pengembaraan (petualangan) seperti kakak-beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan serta kesediaan untuk memberikan pertolongan”.Walau sistem pendidikan kepramukaan itu  bersumber    dari gagasan Baden Powell dan sudah merupakan suatu sistem yang digunakan di berbagai negara dunia, namun pelaksanaannya di Indonesia sudah mengalami proses, akulturasi, proses penyesuaian dengan keadaan dan kebutuhan di Indonesia. Perkembangan tersebut pada hakekatnya tidak pula bertentangan dengan “Sifat Kepramukaan” itu sendiri,sebagai hasil Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia di Konpenhagen (Denmark) tahun 1924, yang menetapkan 3 ciri khas kepramukaan, yaitu bersifat : Nasional, Internasional, dan Universal.

        Tugas Pokok Gerakan Pramuka adalah (AD GP Bab II Pasal 5) Gerakan pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik. selanjutnya,sasaran yanvg ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu adalah,lahirnya Tunas-tunas Bangsa Indonesia, yang :

a.   Kuat Keyakinan beragamanya.
b.   Tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila.
c.   Sehat, segar dan kuat jasmaninya.
d.   Cerdas, tangkas dan terampil.
e.   Berpengetahuan luas dan dalam.
f.   Berjiwa kepemimpinan dan patriot.
g.   Berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.
h.   Berpengalaman banyak.

II.    SIFAT GERAKAN PRAMUKA (AD GP Bab III Pasal 7)

      1.   Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan nasional Indonesia
      2.   Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela,tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama.
      3.   Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
      4.   Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah dan di luar keluarga.
      5.   Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap  anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

         Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia di Kopenhagen (Denmark) tahun 1924 telah menetapkan 3 ciri khas sifat kepramukaan, Yaitu :

     1.  Nasional –  yang berarti, bahwa suatu organisasi Kepramukaan di suatu negara haruslah   bersifat nasional yang disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat bangsa  dan negaranya.
     2.  Internasional –  yang berarti bahwa Kepramukaan di negara manapun di dunia ini,harus mampu membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama manusia (sesama Pramuka), tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, bangsa, kepercayaan, agama, golongan dan tingkatan sosial apapun.

     3.  Universal – mempunyai arti bahwa di mana pun juga di dunia ini, dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan itu, akan  selalu didasarkan pada Prinsip Dasar Metodik Kepramukaan,sebagai landasan universal.

     III.   FUNGSI KEPRAMUKAAN

         Bagaimana dengan FUNGSI KEPRAMUKAAN?
kepramukaan mempunyai 3 Fungsi yaitu sebagai :

1.   PERMAINAN – atau kegiatan menarik bagi anak-anak dan pemuda (peserta didik)

2.   PENGABDIAN – atau job bagi orang dewasa.

3.  ALAT – atau (means) bagi masyarakat dan organisasi untuk mencapai tujuan (idealisme-nya).

         Yang dimaksud dengan permainan atau kegiatan yang menarik dalam hubungan dengan Fungsi Kepramukaan tersebut adalah rentetan kegiatan yang menyenangkan, tapi mengandung    nilai-nilai pendidikan. Karena itu aktivitas permainan (game) disini, berarti permainan yang memiliki tujuan dan aturan permainan tertentu, jadi bukan sekedar bermain saja.

         pengabdian orang dewasa mengandung pengertian bahwa tugas orang-orang dewasa dalam sistem pendidikan kepramukaan adalah untuk memimpin, membimbing dan mendidik generasi yang lebih muda. Hal itu tentu saja membutuhkan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian demi tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut.

         Alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, serta alat bagi organisasi (Gerakan Pramuka) untuk mencapai tujuan idealnya,mengandung pengertian bahwa pendidikan kepramukaan tersebut bukanlah tujuan, hanya sekedar alat saja untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Karena Pendidikan kepramukaan merupakan subsistem Pendidikan Nasional, maka tujuan ideal yang ingin   dicapai Gerakan Pramuka tidak boleh bertentangan dengan tujuan Pendidikan Nasional, tetapi melengkapinya.
Inilah Pengertian, sifat dan fungsi Gerakan Pramuka Indonesia

0 Response to "Pengertian Sifat dan Fungsi Gerakan Pramuka"

Post a Comment

Komentar kawan-kawan agar sopan, serta tidak berbau sara..