Kenapa Memilih TV dari pada Radio

Kenapa Memilih TV dari pada Radio? aduh pertanyaan yang nyeleneh. ya pasti lah memilih tv, wong tv itu ada gambarnya dan ada suaranya, sedangkan radio hanya mengeluarkan suara.

Televisi

Teringat pada masa kanak-kanak dahulu, waktu usia saya 4 tahun. saya tinggal dikampung, waktu itu untuk mendengar radio saja sangat sulit karena yang punya radio hanya orang tertentu saja. lho kok tertentu? ya ialah. wong tinggal di desa yang sangat terisolir, untuk bisa melihat kendaraan roda dua saja harus berjalan selama dua jam. artinya jalan yang menembus perkampungan kami adalah jalan setapak yang tak seorangpun dapat membawa kendaraan roda dua masuk kekampung kami apalagi roda empat. jalan yang kami lalui adalah pinggir batu, yang dibawah batu itu sungai yang sangat dalam. 

kembali lagi ke Radio, radio pada masa itu adalah barang langka. program "wakepoh" adalah program kegemaran kami. program ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat sunda yang kental akan muatan candanya, karena orang sunda identik dengan guyonan dan candaan. cuma suara yang kami dengar, namun sangat mengasyikan. kami kumpul bersama rekan, keluarga, tetangga dan juga sanak family. asyiknya pada masa itu. 

zaman semakin berkembang, radio seolah di telan bumi, gaungnya mulai meredup karena ada tekhnologi baru yaitu televisi masuk kampung... kami dapat mendengar dan melihat. sungguh asyiik. hebat. orang bisa masuk tv. cita-cita saya waktu kecil ingin bisa masuk tv. namun hingga saat ini belum kesampaian. pengen banget masuk tv. bantu dong sahabat-sahabat. gimana caranya ya masuk tv. apa bisa badan segede ini bisa masuk dalam tv. apa harus jadi orang kuntet dulu? 

Radio jadul

dan hingga pada akhirnya keberadaan radio lama semakin lama semakin tergerus oleh zaman. diakmpung saya sekarang, hanya beberapa orang yang memiliki radio. hampir setiap rumah ada antena pesawat televisi. sehingga kami jarang berkumpul, jarang bersilaturahmi. tidak seperti saat radio. kami berkumpul bersama.... indahnya pada masa itu..

oh tv, apakah kau akan membawa kami pada karakter individualis? jangan sampai. karena kami sangat membutuhkan orang-orang disekeliling kami. 

semoga tulisan ini menjadi renungan buat kita semua

Tweet