Idul Fitri Dan Kesedihan yang Terasa

Gema takbir berkumandang dimana-mana. Hingga merasuk ke alam bawah sadarku, tak terasa air mata menetes dengan sendirinya. Teringat 13 tahun yang lalu, disaat kami masih mengenyam bangku sekolah. Saat itu ibunda pulang menghadap sang ilahi rabbi untuk selama-lamanya. Ibu, anakmu kini telah tumbuh menjadi anak mandiri, itu semua berkat bimbinganmu. Ibu anakmu kini telah memiliki keluarga kecil, dan cucumu kini telah ada disamping anakmu. Walaupun cucumu tak pernah tahu wajah mu, namun aku akan ku kenalkab dengan wajahmu walau hanya dengan secarik kertas yang selalu saya simpan. Ibu, anakmu kini akan menjadi apa yang ibu inginkan. Mamaaah, doaku akan selalu mengalir di setiap hembusan nafasku.

0 Response to "Idul Fitri Dan Kesedihan yang Terasa"

Post a Comment

Komentar kawan-kawan agar sopan, serta tidak berbau sara..